Dunia pernah
menemui titik nadirnya. Ketika nilai-nilai kemanusiaan di tempatkan di
titik terendah, manusia yang satu dengan yang lainnya berebut pentas.
Yang kuat melahap yang lemah. Superior mengintimidasi inferior. Bumipun
gonjang-ganjing dibuatnya. Lantas, derita manusiapun memenat dalam angka
puluhan ribu. Berikut 5 hal yang paling dibenci manusia, tetapi tetap
dilakukan juga oleh manusia:
1. Perbudakan
Perbudakan
adalah sebuah kondisi di mana terjadi pengontrolan terhadap seseorang
oleh orang lain. Perbudakan biasanya terjadi untuk memenuhi keperluan
akan buruh atau kegiatan seksual. Para budak adalah golongan manusia
yang dimiliki oleh seorang tuan, bekerja tanpa gaji dan tiada punya hak
asasi manusia. Namun sistem perbudakan ini telah ada sejak berabad
lamanya. Misalnya piramida di Mesir, telah dibangun oleh golongan ini.
Selain itu, bukan semua budak tiada hak. Misalnya waktu zaman
pemerintahan Islam, kebanyakan budak telah diberi layanan yang sama rata
oleh tuannya. Malah salah satu orang pertama yang memeluk Islam (as-Sabiqun al-Awwalun) ialah Bilal bin Rabah yang merupakan seorang budak.
2. Rasisme
Rasisme adalah
suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan
biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau
individu – bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak
untuk mengatur ras yang lainnya. Beberapa penulis menggunakan istilah
rasisme untuk merujuk pada preferensi terhadap kelompok etnis tertentu
sendiri (etnosentrisme), ketakutan terhadap orang asing (xenofobia),
penolakan terhadap hubungan antarras (miscegenation), dan generalisasi terhadap suatu kelompok orang tertentu (stereotipe).
Rasisme telah
menjadi faktor pendorong diskriminasi sosial, segregasi dan kekerasan
rasial, termasuk genosida. Politisi sering menggunakan isu rasial untuk
memenangkan suara. Istilah rasis telah digunakan dengan konotasi buruk
paling tidak sejak 1940-an, dan identifikasi suatu kelompok atau orang
sebagai rasis sering bersifat kontroversial.
3. Genosida
Genosida atau
genosid adalah sebuah pembantaian besar-besaran secara sistematis
terhadap satu suku bangsa atau kelompok dengan maksud memusnahkan bangsa
tersebut. Kata ini pertama kali digunakan oleh seorang ahli
hukum Polandia, Raphael Lemkin, pada tahun 1944 dalam bukunya Axis Rule in Occupied Europe yang diterbitkan di Amerika Serikat. Kata ini diambil dari bahasa Yunaniγένος genos (‘ras’, ‘bangsa’ atau ‘rakyat’) dan bahasa Latin caedere (‘pembunuhan’).
Genosida merupakan satu dari empat pelanggaran HAM berat yang berada dalam yurisdiksi International Criminal Court.
PelanggaranHAM berat lainnya ialah kejahatan terhadap
kemanusiaan, kejahatan perang, dan kejahatan Agresi. Praktik ini masih
berlangsung hingga kini. Kejadian terdekat yang masih diingat adalah
pembantaian etnis Bosnia oleh Serbia, dan yang masih berlangsung hingga
kini adalah pembantaian bangsa Palestina oleh Israel.
Ada pula
istilah genosida budaya yang berarti pembunuhan peradaban dengan
melarang penggunaan bahasa dari suatu kelompok atau suku, mengubah atau
menghancurkan sejarahnya atau menghancurkan simbol-simbol peradabannya.
4. Supremasi Putih
Supremasi putih
adalah sebuah ideologi yang menganggap bahwa ras putih lebih superior
dari ras lainnya. Supremasi putih banyak dihubungkan dengan rasisme
anti-hitam dan anti semitisme, meskipun banyak digunakan untuk
membenarkan diskriminasi terhadap pribumi Amerika, orang China, orang
Irlandia, Asia Tenggara, dan lainnya.
Misalnya, masa
apartheid di Afrika Selatan. Perkembangan supremasi putih ini terus
berlanjut di budaya Barat dan merupakan subjek dari banyak debat.
Supremasi putih kadangkala digunakan untuk menandakan sebuah kepercayaan
filosofi yang mengganggap orang kulit putih tidak hanya superior
terhadap yang lain, namun juga harus berkuasa atas mereka atau bahkan
boleh membinasakan mereka. Ideologi ini menjadi dasar pemikiran kelompok
radikal Klu Klux Klan di Amerika hingga kini.
5. Holocaust
Holocaust
adalah genosida sistematis yang dilakukan Jerman Nazi terhadap berbagai
kelompok etnis, keagamaan, bangsa, dan sekuler pada masa Perang Dunia
II. Bangsa Yahudi di Eropa merupakan korban-korban utama dalam
Holocaust, yang disebut kaum Nazi sebagai “Penyelesaian Terakhir
Terhadap Masalah Yahudi”. Jumlah korban Yahudi umumnya dikatakan
mencapai enam juta jiwa. Tetapi beberapa fakta baru, menyebutkan angka
pastinya tidak sebesar itu.
Genosida konon
diciptakan Adolf Hitler dan dilaksanakan, antara lain, dengan
tembakan-tembakan, penyiksaan, dan gas racun, di kampung Yahudi dan Kamp
konsentrasi. Selain kaum Yahudi, kelompok-kelompok lainnya yang
dianggap kaum Nazi “tidak disukai” antara lain adalah bangsa Polandia,
Rusia, suku Slavia lainnya, penganut agama Katolik Roma, orang-orang
cacat, orang cacat mental, homoseksual, Saksi-Saksi Yehuwa (Jehovah’s Witnesses), orang komunis, suku Gipsi (Orang Rom atau Sinti) dan lawan-lawan politik. Mereka juga ditangkap dan dibunuhDont forget to Leave a suggestion or comment !!!
No comments:
Post a Comment